
Menurut ilmu sosiologi, kekuasaan dan wewenang adalah gejala kemasyarakatan yang memiliki sifat yang umum dimana pada kehidupan masyarakat, gejala ini akanselalui timbul pada setiap aktivitas manusia. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dengan yang dikuasai. Dengan kata lain antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh tersebut baik dengan suka rela ataupun karena terpaksa.
Mari Belajar Tentang Pengertian Wewenang Dan Kekuasaan
Pengertian antara keduanya pun sangatlah berbeda. Pengertian wewenang sendiri adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jadi wewenang di sini adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang yang dimana seseorang atau sekelompok orang tersebut mempunya dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Terdapat 2 pandangan mengenai sumber wewenang.
Pandangan yang pertama yaitu bahwa wewenang tercipta karena seseorang diberi atau dilimpahkan atau pun bisa juga diwarisi hal tersebut. Sedangkan, pandangan yang kedua yaitu bahwa wewenang seseorang akan muncul hanya bila hal tersebut diterima oleh suatu kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Nah, sumber kewenangan untuk memerintah ini umumnya berasal dari beberapa hal.
Misalnya, tradisi atau kepercayaan yang berakar dan dipelihara secara terus menerus dan turun menurun dalam masyarakat. Contohnya yaitu darah biru dipercaya sebagai seseorang dari keluarga kaya atau kerajaan. Kemudian, tuhan, dewa atau wahyu memiliki hak untuk memerintah yang diaggap sakral. Contohnya yaitu seperti negara Jepang yaitu kaisar Hirohito, ia menunjukkan kewenangan sevagai kepala negara yang berasal dari dewa matahari.
Sumber kewenangan yang berikutnya yaitu berasal dari kualitas pribadi sang pemimpin, baik pada penampilan maupun karisma yang dimiliki oleh sang pemimpin tersebut. Selain itu, sumber kewenangan juga berasal dari peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat-syarat menjadi pemimpin pemerintah. Sumber kewenangan juga dapat berasal dari sumber yang bersifat instrumental seperti keahlian dan kekayaan seseorang atau sekelompok orang.
Pengertian wewenang tersebut timbul pada waktu masyarakat mulai mengatur pembagian kekuasaan dan menentukan penggunaannya. Kemudian, wewenang ini akan lebih efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata. Akan tetapi, terkadang sering kali terjadi bahwa letaknya wewenang diakui oleh masyarakat dan letak kekuasaan nyata tidak di satu tempat dan di satu tangan saja.
Misalnya, di dalam suatu masyarakat yang yang susunannya relative kecil dan cukup sederhana, umumnya kekuasaan tersebut dipegang oleh seseorang atau suatu kelompok yang meliputi bermacam bidang. Sehingga terdapat gejala yang kuat bahwa kekuasaan itu lambat dan di indentifikasikan dengan orang yang memegang kekuasaan tersebut. Berbicara mengenai kekuasaan, tahukan Anda apa definisi atau pengertian dari kekuasaan itu?
Keuasaan sendiri adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain. Kemampuan di sini artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Kekuasaan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang dalam memilih keputusan atau dalam suatu kejadian tertentu. Di atas tadi sudah disinggung bahwa pengertian wewenang dan kekuasaan tidaklah sama.
Meskipun keduanya berbeda arti, namun keduanya saling berkaitan. Hal tersebut dikarena wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam suatu organisasi. Secara umum terdapat 2 bentuk kekuasaan. Kekuasaan pertama yaitu kekuasaan pribadi. Kekuasaan pribadi ini merupakan kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut tersebut mengagumi dan terikat pada seseorang atau sekelompok orang pemimpin.
Sedangkan kekuasaan yang kedua ialah kekuasaan posisis. Kekuasaan posisi ini merupakan kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Wewenang formal organisasi merupakan wewenang yang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Secara umum, kekuasaan ini berkaitan erat dengan pengaruh yang berupa tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkal laku seseorang atau sekelompok orang.
Seperti wewenang, kekuasaan juga memiliki sumber yang berasal dari beberapa hal. Di sini teradapat 5 sumber kekuasaan. Sumber kekuasaan yang pertama yaitu berasal dari reward power atau kekuasaan menghargai. Sumber kekuasaan ini merupakan kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseoroang atau sekelompok orang untuk memberi penghargaan pada orang lain yang diperngaruhi atau pengikut.
Setelah itu, sumber kekuasaan yang kedua yaitu berasal dari coercive power atau kekuasaan memaksa. Sumber kekuasaan ini berdasarkan pada kemampuan seseorang atau sekelompok orang pemimpin untuk menghukum orang yang dipengaruhi atau pengikut jika pengikut tersebut tidak memenuhi perintah. Lalu, sumber kekuasaan yang ketiga yaitu legimitate power atau kekuasaan sah. Kekuasaan ini diperoleh beradasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi .
Kemudian, yang keempat yaitu sumber kekuasaan yang berasal dari expert power atau kekuasaan keahlian. Kekuasaan keahlian ini didasarkan pada pendapat atau keyakinan bahwa pemimpin atau pemberi pengaruh mempunyai keahlian atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. Yang tekahir yaitu sumber kekuasaan yang berasal dari referent power atau kekuasaan rujukan.
Kekuasaan rujukan ini merupakan kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang pemimpin yang menjadi contoh atau panutan bagi orang yang dipengaruhi atau pengikut. Orang yang memiliki kekuasaan terkadang dipandang negatif apabila pemimpin tersebut mengartikan kekuasan sebagai seseorang yang mempunyain kekuasaan atas diri orang lain dan mengganggap orang lain hanya sebagai pion untuk digunakan atau dikorbankan bagi pengguna kekuasaan pada situasi tertentu.
Nah oleh karena itu, apabila sang pemimpin ingin dipandang positif oleh orang yang menerima pengaruh atau pengikut, seorang pemimpin harus memiliki beberapa karakteristik yang positif dan dapat menjadi panutan atau contoh. Karakteristik tersebut seperti menjaga tidakan tetapi tetap konsisten. Kemudian, mencoba mengembangkan keterampilan dan kredibilitas yang dimiliki. Membuat orang yang dipengaruhi merasa tergantu kepada orang yang memberi pengaruh.
Selain itu juga hindari sifat angkuh dan mencoba untuk tidak bertindak secara kasar apabila tidak diperlukan. Menggunakan kekuasaan hanya untuk mendorong keberhasilan suatu organisasi atau kelompok.
Jadi, baik kekuasaan ataupun wewenang itu merupakan fakta yang penting dalam kehidupan berorganisasi. Pemimpin tidak hanya harus menerima dan memahami sebagian bagian dari orang yang dipengaruhi atau pengikut atau anak buahnya saja. Tetapi juga harus belajar tentang bagaimana cara menggunakan kekuasaan dan wewenang tersebut tanpa menyalahgunakan kekuasaan atau wewenang tersebut untuk mencapai sasaran sesuatu yang diinginkan oleh organisasi tersebut.
Pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang membuat perubahan, menempati suatu posisi atau mengambil resiko yang besar dalam suatu kejadian. Selain itu pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang memiliki kekuasaan dan wewenang yang berhasil. Berhasil di sini diartikan mampu menyelesaikan masalah organisasi yang otentik dan akurat. Jadi, bagi Anda para pemimpin pahamilah pengertian wewenang dan kekuasaan tersebut.